Sampah organik sebenarnya memiliki banyak nilai ekonomis, namun banyak orang yang masih memandang sebelah mata. Padahal jika kita bisa mengolahnya dapat menjadi sumber income yang sangat bagus profitnya. Agar tidak repot, kita kerjasama dengan pihak kebersihan lingkungan atau petugas kebersihan yang biasa mengambil sampah dari lingkungan untuk dimasukan ke dalam truck sampah.
Cara memberi kerjasamanya dengan cara membuat patokan isi dalam drum besar yang dinilai dengan rupiah. sebaagai contoh, jika petugas dapat mengisi drum yang memang sudah kita siapkan dengan kanan kirinya berlubang untuk menghilangkan air. Maka kita akan memberi petugas sampah itu Rp 5000/drum. Sehingga kkita tidak perlu repot mencari bahan baku pembuatan kompos.
Drum biru
Setelah bahan baku tercukupi, kita tinggal melakukan pengolahan. Sediakan mesin penggiling sampang. biasanya sudah tersedia di toko yang menjual mesin pertanian. Sampah yang sudah ditimbun dalam drum besar itu, digiling hingga menjadi rajangan kecil-kecil. dan dikumpulkan menjadi satu di kolam fermentasi.
Pembuatan kolam fermentasi seperti kolam yang untuk budidaya ikan lele dengan wadah kolam terbuat dari terpal plastik berwarna biru. Dengan melakukan fermentasi menggunakan sistem kolam, selain lebih murah. Juga air fermentasi dapat dimanfaatkan dengan cara membuat selang pengeluaran dibawah kolam. Kelebihan lain yaitu kolam terpal dapat memuat kompos lebih banyak.
Kolam Terpal
Agar kompos dapat terfermentasi secara sempurna, sebaiknya menggunakan kompos yang sudah matang. dengan perbandingan 1 bagian kompos matang dan 3 bagian kompos mentah. kemudian ditutupi dengan karung kain ( karung goni ) yang mampu menjaga suhu tetap hangat namun sirkulasi udara dapat mengalir dengan baik. Karung goni banyak dijual di toko pertanian yang menjual karung.
Karung Goni
Untuk mengurangi intensitas cahaya matahari, kolam di naungi dengan atap seng asbes atau dengan jaring paranet dengan kepekatan 70 % ( paling gelap ) agar cahaya matahari tidak mengganggu jalannya fermentasi. Jika dirasa masih terlalu terang, paranet dapat di dobel atau rangkap. Untuk musim hujan, sebaiknya di tambah dengan plastik UV.
Paranet 70%
Setelah 15 hari, karung goni yang digunakan untuk menutup timbunan dibuka dan kompos dibiarkan dahulu sekitar 2 jam agar kandungan metana dapat terlepas ke udara bebas dengan baik, karena jika terhirup oleh pekerja akan berakibat buruk terhadap paru-paru.
Kompos yang sudah matang, kemudian dimasukan dalam karung atau kemasan lain sesuai dengan permintaan pasar. Harga yang berlaku dipasar saat ini. Harga kompos kering Rp. 200/kg sehingga keuntungan yang diperoleh sangat melimpah.
Selamat mencoba.
SUPPORTED BY :



Tidak ada komentar:
Posting Komentar